TPA Bappenas Numerik
TPA Bappenas Numerik – TPA dirancang untuk mengungkap potensi intelektual, yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang jika yang bersangkutan mengikuti jenjang pendidikan S2 atau S3. UPP-TPA dapat memberikan pelayanan penyelenggaraan TPA melalui kerjasama dengan lembaga pengguna tes yang bermaksud mengadakan seleksi penerimaan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, atau penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan S2 dan S3.
Soal TPA OTO Bappenas terdiri atas 250 soal dengan waktu pengerjaan 3 jam. Soal dibagi dalam 3 subtes, yaitu tes kemampuan verbal, tes numerik, dan tes penalaran. Kali ini kami akan membahas TPA Bappenas Numerik. Tes angka numerik berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes seri angka dan tes logika angka. Thursone mengemukakan bahwa tes kemampuan numerik ini adalah salah satu kemampuan mental utama, mengukur kemampuan berpikir yang berkaitan dengan bilangan dan konsep bilangan atau angka-angka. Faktor penting pengerjaan tes iq semacam ini terletak pada ketelitian dan kecermatan.
Salahsatu jenis Tes TPA Bappenas Numerik adalah deret. Pada tes ini Anda diminta untuk menentukan hubungan-hubungan yang berlaku dari satu bilangan ke bilangan yang lain. Anda juga menentukan bilangan yang hilang dengan menggunakan pola yang sama pada deret tersebut. Anda harus memperhatikan perubahan satu bilangan ke bilangan yang lain. Pastikan bilangan yang ada memiliki pola bilangan yang sama.
Untuk soal TPA Bappenas Numerik ini Anda harus sering-sering berlatih dan mencoba menyelesaikan soal-soal sejenis agar dapat melalui tes deret bilangan dengan sukses. Tes ini membutuhkan ketelitian atau kejelian yang tinggi.
Tipe Deret Bilangan yang Sering Digunakan Dalam Tes
- Fibonanci
Deret Fibonanci adalah deret bilangan dimana dua angka pertama merupakan angka awal yang nantinya akan di jumlahkan pada angka ketiga.
- Tingkat
Deret tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat. Deret tingkat relatif cukup sulit dibandingkan dengan tipe deret yang lain.
- Larik
Deret larik adalah deret bilangan yang terdiri dari beberapa subderet. Subederet dapat berupa beberapa larik.
- Kombinasi
Deret kombinasi adalah deret yang aturannya merupakan kombinasi dari deret fibonanci, deret bertingkat, dan larik.
Tips dan Trik Menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik
- Carilah perubahan antara angka yang satu dengan angka yang lainnya. Cek juga apakah pola ini berlaku pada hubungan angka yang lain.
- Jika polanya sama, maka terapkan pola tersebut ke angka selanjutnya
- Jika Pola barisan angka atau huruf sudah ditemukan, cek kembali pola yang berlaku secara keseluruhan.
- Temukan jawabannya dan kerjakan semua langkah penyelesaian soal dengan teliti.
Setelah memahami tipe soal, deret bilangan yang sering di gunakan dalam tes, serta tips dan trik cara supaya mudah dalam menyelesaikan Soal TPA Bappenas Numerik, maka akan lebih lengkap rasanya bila kami juga memberikan Contoh Soal TPA Bappenas Numerik. Nah, selengkapnya bisa di lihat dibawah ini.
- 18, 23, 19, 25, 22, 29 …, …
A. 25 dan 34
B. 23 dan 33
C. 27 dan 35
D. 25 dan 35
E. 24 dan 32
Jawaban:
Terdapat dua pola yang berlaku:
Pola pertama ditambahkan dengan bilangan ganjil yang berurutan naik.
18 + 1 = 19
19 + 3 = 22
22 + 5 = 27
Pola kedua ditambahkan dengan bilangan genap berurut naik.
23 + 2 = 25
25 + 4 = 29
29 + 6 = 35
Jadi jawaban yang tepat adalah 27 dan 35. Jawaban : C
- 30, 32, 33, 35, 42, 48, …, …, 63
A. 40 dan 52
B. 54 dan 60
C. 42 dan 52
D. 55 dan 59
E. 50 dan 60
Jawaban:
Terdapat tiga pola:
Pola pertama ditambahkan 5,
30 + 5 = 35
35 + 5 + 40
Pola yang kedua ditambahkan 10,
32 + 10 = 42
42 + 14 = 52
Pola yang ketiga ditambahkan 15,
33 + 15 = 48
48 + 15 = 63
Jadi, jawaban yang tepat adalah 40 dan 52. Jawaban A
- 4, 17, 8, 14, 16, 11, 32, 28, …, …
A. 66 dan 4
B. 58 dan -3
C. 60 dan 3
D. 64 dan 5
E. 61 dan 2
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola dikali 2, yaitu 4, 8, 16, 32.
Pola berkurangi 3, yaitu 17, 14, 11 dan 8.
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah
Pola dikalikan 2, bilangan setelah 32 adalah 64
Pola dikurangi 3, bilangan setelah 8 adalah 5
Jadi jawaban yang tepat adalah 64 dan 5. Jawaban D
- 13, 14, 17, 22, 29, 38, …
A. 45
B. 47
C. 49
D. 50
E. 51
Jawaban:
Pola yang berlaku adalah dengan menambahkan angka ganjil dimulai dengan angka 1:
13 + 1 = 14
14 + 3 = 17
17 + 5 = 22
22 + 7 = 29
29 + 9 = 38
Jadi, bilangan yang dicari adalah 49. Jawaban C.
- 5, 7, 50, 49, 500, 343, ….
A. 5.490
B. 5.000
C. 3.500
D. 2.401
E. 4.900
Jawaban:
Terdapat 2 pola dalam deret ini:
Pola pertama di kali 10 : 5, 50, 500
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Pola kedua di kali 7 : 7, 49, 343
Dengan memperhatikan pola yang ada, maka bilangan selanjutnya adalah 5000. Jadi jawabannya B
- 50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190
A. 150
B. 140
C. 130
D. 120
E. 135
Jawaban:
Untuk menjawab soal diatas erhatikan angka yang bercetak tebal dengan yang tidak, di setiap angka untuk golongan yang bercetak tebal akan ditambahkan 50 begitu pula sebaliknya.
50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190
Angka yang tepat untuk mengisi deret yang kosong adalah 150. Jadi, jawabannya A
Itulah 6 Contoh TPA Bappenas Numerik untuk materi deret angka yang bisa Anda pelajari sebelum terjun langsung untuk menjawab soal-soal latihannya. Sebenarnya mengerjakan soal penalaran numerik sangat menyenangkan, jika kita sudah paham pola dari barisan yang ada. Kunci supaya kita bisa lincah mengerjakan soal seperti ini hanya satu yaitu perbanyak latihan soal. Semakin banyak latihan semakin mudah dapat polanya, semakin mudah dapat polanya semakin cepat cara kerjanya, dan waktu yang Anda gunakan untuk mengerjakan soal menjadi sedikit/singkat. Semoga bermanfaat….