Strategi Belajar TPA Bappenas: Panduan Sukses 2025!
Pernahkah Anda merasa sudah belajar siang dan malam, namun saat mengerjakan simulasi Tes Potensi Akademik (TPA), skor Anda tetap jalan di tempat? Atau mungkin Anda seringkali merasa “pintar” saat latihan di rumah, namun mendadak kehilangan fokus dan kehabisan waktu saat ujian sebenarnya?
TPA yang diselenggarakan oleh Unit Usaha Tes Koperasi Bappenas memiliki standar validitas yang sangat tinggi. Tes ini bukan sekadar ujian kecerdasan, melainkan ujian efisiensi kerja otak di bawah tekanan. Jika Anda ingin sukses, Anda tidak bisa menggunakan cara belajar konvensional. Anda perlu mengubah strategi belajar secara total. Mari kita bedah bagaimana caranya.
Baca juga : Latihan Soal Verbal TPA Bappenas untuk Persiapan Seleksi
1. Pergeseran Paradigma: Konsep di Atas Rumus Cepat
Kesalahan fatal banyak peserta adalah terlalu bergantung pada “rumus sakti” atau “cara cepat” yang banyak beredar di media sosial. TPA standar Bappenas dirancang untuk menguji logika dasar.
- Ubah Strateginya: Fokuslah pada pemahaman konsep dasar aritmatika, geometri, dan logika formal. Jika Anda paham konsep perbandingan atau peluang, soal seperti apa pun yang dimodifikasi tidak akan membingungkan Anda. Jangan menghafal jawaban, tapi pahamilah alur mengapa jawaban tersebut bisa muncul.
2. Latihan Berbasis Simulasi Waktu (Time Management)
Di portal resmi Bappenas, jadwal tes sudah ditentukan dengan durasi yang sangat presisi. Kelemahan utama peserta bukan pada tingkat kesulitan soal, melainkan pada ketidakmampuan mengelola waktu.
- Ubah Strateginya: Berhenti mengerjakan soal satu per satu sambil bersantai. Mulailah berlatih per blok (misal: 40 soal dalam 30 menit). Latihan ini akan membangun “jam biologis” di otak Anda, sehingga Anda tahu kapan harus berhenti memikirkan satu soal yang sulit dan segera pindah ke soal berikutnya. Ingat, satu soal sulit nilainya sama dengan satu soal mudah. Jangan terjebak pada ego untuk menyelesaikan soal yang rumit.
3. Evaluasi Kelemahan Secara Spesifik
Jangan hanya mengerjakan soal yang Anda sukai. Jika Anda jago di bagian Verbal tapi lemah di Numerik, maka fokuslah membedah bagian Numerik.
- Ubah Strateginya: Lakukan Pre-test untuk melihat di bagian mana nilai Anda paling rendah. TPA Bappenas membagi tes menjadi tiga bagian besar: Verbal, Kuantitatif (Numerik), dan Penalaran (Logika). Fokuskan 70% waktu belajar Anda pada bagian yang paling lemah tanpa meninggalkan bagian yang sudah dikuasai.
Uji Kemampuanmu: 5 Soal Latihan TPA
Berikut adalah simulasi soal yang mencerminkan standar TPA Bappenas. Coba kerjakan dalam waktu 5 menit!
- Analogi Kata (Verbal)
KERTAS : REAM = KAIN : …
- Helai
- Meter
- Kodi
- Lembar
- Lusin
- Deret Angka (Numerik)
5, 7, 11, 19, 35, …
- 64
- 65
- 67
- 70
- 75
- Penalaran Logis (Logika)
Semua pengendara motor wajib memakai helm. Sebagian pengendara motor memakai jaket hitam.
Kesimpulannya adalah…
- Sebagian pengendara motor yang memakai jaket hitam tidak memakai helm.
- Semua pengendara motor yang memakai jaket hitam wajib memakai helm.
- Sebagian pengendara motor tidak memakai helm dan tidak memakai jaket hitam.
- Pengendara motor yang tidak memakai jaket hitam tidak wajib memakai helm.
- Tidak ada kesimpulan yang benar.
- Sinonim (Verbal)
EVALUASI = …
- Perencanaan
- Perkiraan
- Penilaian
- Pengawasan
- Perbaikan
- Tes Aritmatika (Numerik)
Jika $x$ adalah 25% dari 80, dan $y$ adalah bilangan yang jika dikalikan 4 hasilnya 60, maka hubungan $x$ dan $y$ adalah…
- $x > y$
- $x < y$
- $x = y$
- $2x = y$
- Hubungan tidak dapat ditentukan.
Setelah memperbaiki strategi belajar dan mencoba soal di atas, langkah krusial selanjutnya adalah memastikan Anda terdaftar pada sesi ujian yang tersedia. Jangan sampai persiapan matang Anda terbuang karena melewatkan tenggat pendaftaran. Segera cek update tanggal pelaksanaan tes terbaru.
TPA adalah tentang ketenangan dan kecepatan.



