
Panduan Lengkap TPA dan TPS: Persamaan dan Perbedaan
Hayo ngaku siapa disini yang masih belum tahu tentang perbedaan dan persamaan dari Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS)? Atau mungkin masih banyak juga yang belum mengetahui tentang TPS? TPS memang jarang sekali digunakan dari pada TPA dalam instansi kerja swasta, atau kenaikan pangkat dalam karier seseorang. Namun TPS lebih sering digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi atau UTBK. Oleh karena itu, kata ‘’TPS’’ pasti masih awam sekali bagi sebagian orang-orang.
Untuk lebih jelasnya mari kita masuk kepembahasan tentang apa itu Tes Potensi Skolastik (TPS)? Perbedaan dan persamaan TPA dan TPS. Yuk langsung aja kita kepembahasannya.
Apa itu Tes Potensi Skolastik (TPS)?
Tes Potensi Skolastik (TPS) adalah jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan akademik dsar seseorang, meliputi kemampuan verbal, kuantitatif, dan penalaran. Tes ini sering digunakan sebagai bagian dari seleksi masuk perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) yang merupakan salah satu komponen dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Tujuan Utama Tes Potensi Skolastik (PTS)
Tujuan utama dari tes ini yaitu untuk megukur potensi seseorang dalam menyerap dan menerapkan informasi, bukan untuk menguji pengetahuan spesifik di bidang tertentu. Oleh karena itu, TPS tidak membutuhkan persiapan berbasis kurikulum tertentu, melainkan lebih pada kemampuan logika dan pemecahan masalah.
Persamaan TPA dan TPS
Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Potensi Skolastik (TPS) memiliki beberapa persamaan, meskipun keduanya digunakan dalam konteks yang sedikit berbeda. Berikut ini persamaan TPA dan TPS:
1. Tujuan Pengukuran Potensi Kognitif
Baik TPA maupun TPS dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif atau potensi akademik seseorang. Keduanya berfokus pada aspek seperti kemampuan verbal, numerik, logika, serta kemampuan penalaran atau pemecahan masalah.
2. Tidak Berbasis Kurikulum
Kedua tes ini tidak didasarkan pada materi kurikulum tertentu. Mereka lebih menilai kemampuan umum yang diperlukan untuk belajar dan berfikir kritis, bukan pengetahuan spesifik dari mata pelajaran tertentu.
3. Digunakan Untuk Seleksi
TPA dan TPS sering digunakan dalam proses seleksi. TPA biasanya digunakan dalam konteks penerimaan beasiswa, pekerjaan, atau program studi tertentu. Sedangkan TPS digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi melalui UTBK.
4. Jenis Soal
Kedua tes ini umumnya memiliki jenis soal yang serupa, yaitu numerik, kemampuan verbal, dan logika.
Perbedaaan TPA dan TPS
Meskipun Tes Potensi Akademik (TPA) memiliki persamaan dengan Tes Potensi Skolastik (TPS), namun kedua tes ini juga memiliki perbedaan yang mendasari keberlangsungan proses nya. Berikut ini perbedaan dari TPA dan TPS.
1. Tujuan Penggunaan
Tes Potensi Akademik (TPA)
TPA biasanya digunakan dalam berbagai konteks seleksi, seperti penerimaan kerja, beasiswa, dan masuk ke program studi pascasarjana. Tes ini berfokus pada pengukuran potensi akademik umum yang dapat digunakan dalam berbagai bidang.
Baca juga: Ketahui Skor Minimum TPA Bappenas Dan Biayanya Sebelum Mendaftar!
Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS digunakan khusus untuk seleksi masuk perguruan tinggi Indonesia, khususnya dalam konteks Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan dasar calon mahasiswa dalam menyerap dan menerapkan informasi yang akan mereka pelajari di perguruan tinggi.
2. Cakupan Materi
Tes Potensi Akademik (TPA)
Cakupan materi TPA lebih luas dan beragam. Tes ini dapat mencakup kemampuan verbal (antonim, sinonim, dan pemahaman bacaan), numerik (soal aritmatika dan matematika dasar), dan logika (penalaran logis dan analitis).
Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS lebih berfokus pada kemampuan skolastik yang lebih spesifik, seperti pemahaman bacaan dan menulis (Pemahaman isi bacaan dan penalaran kebahasaan), penalaran umum (Kesesuaian pernyataan, kesimpulan logis, dan penalaran analitik), pengetahuan kuantitatif, serta pengetahuan dan pemahaman umum (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia).
3. Format Tes
Tes Potensi Akademik (TPA)
Format TPA bisa beragam tergantung institusi atau lembaga yang menyelenggarakannya. Biasanya, TPA tidak memiliki batasan waktu yang ketat per berbagian, tetapi keseluruhan tes biasanya dibatasi waktu.
Tes Potensi Skolastik (TPS)
TPS memiliki format yang lebih terstruktur dengan pembagian waktu yang ketat setiap bagian. Soal-soal TPS dibagi menjadi beberapa sub-tes dengan aloksi waktu tertentu, dan peserta harus menyelesaikan setiap sub-tes dalam batas waktu yang diberikan.
4. Jenis Soal
Tes Potensi Akademik (TPA)
Soal-soal dalam TPA cenderung lebih bervariasi, dengan tingkat kesulitan yang lebih luas, tergantung tujuan tes (misalnya untuk seleksi kerja atau program pascasarjana).
Tes Potensi Skolastik (TPS)
Soal-soal dalam TPS dirancang sesuai dengan standar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang lebih spesifik untuk mengukur keisapan akademik calon mahasiswa dalam menghadapi studi di perguruan tinggi.
5. Waktu Pelaksanaan TPA dan TPS
TPA dan TPS memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda, karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda pula.
Waktu Pelaksanaan TPA
TPA biasanya tidak memiliki jadwal pelaksanaan yang tetap seperti TPS. Waktu pelaksanaanya tergantung pada lembaga atau institusi yang menggunakannya. TPA dapat diselenggarakan sepanjang tahun sesuai kebutuhan, seperti dalam proses seleksi kerja, penerimaan program pascasarjana, atau seleksi beasiswa.
Waktu Pelaksanaan TPS
Waktu pelaksanaan TPS biasanya dilaksanakan seklai atau dua kali setahun sebgaai bagian dari Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Pelaksanaan ini terkoordinasi secara nasional oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) di Indonesia. Waktu pelaksanaan TPS biasanya diumumkan beberapa bulan sebelum ujian, dengan pendaftaran dimulai di awal tahun, dan ujian biasanya berlangsung sekitar bulan April hingga Mei. Jadwal spesifik dapat bervariasi dari tahun ke tahun tergantung kebijakan LTMPT.
Nah, itu dia pembahasan kita kali ini tentang TPS serta perbedaan antara TPA dan TPS. Gimana, kalian udah ada gambaran bukan tentang tes ini? Intinya walaupun TPA dan TPS memiliki tujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan potensi seseorang, namun konteks penggunaan, cakupan materi, format tes, dan jenis soal yang diujikan pada kedua tes ini berbeda sesuai dengan tujuan khusus masing-masing tes.